Tuesday, June 20, 2006

Fluktuatif

Makin ke sini Piala Dunia kali ini makin tidak bisa dikira-kira. Fluktuatif sekali.

Misalnya saja Arab-Ukraina. Melihat permainan Arab saat melawan Tunisa, banyak yang melihat sepak bola Arab meningkat secara kualitas level. Dua gol ke gawang Tunisia adalah hasil serangan yang terukur. Set-up yang sempurna. Arab bermain dengan sangat kompak dan penuh determinasi.

Sementara Ukraina saat melawan Spanyol seperti kena santet. Diam begitu saja disikat 4-0. Seolah tidak menunjukkan ciri-ciri kuda hitam seperti yang diperkirakan banyak orang karena ada striker maut Andriy Shevchenko di sana.

Tapi ketika benar-benar bertemu, semua potensi Arab seperti tenggelam. Para pemainnya terlihat seperti kehilangan motivasi untuk menang. Mereka seperti mengambang saja di garis tengah. Tidak melakukan pressing. Membiarkan Rebrov dan Kalinichenko mengatur serangan. Menit ke empat Andriy Rusol sudah menyepak bola masuk ke gawang Arab. Lalu Rebrov membuat gol indah dari luar kotak penalti ke gawang Mabrouk Zaid. Babak ke dua Shevchenko dan Kalinichenko menuntaskan supremasi Ukraina terhadap Arab.

Hasilnya, Ukraina membayar kontan kebobolan 4-0 oleh Spanyol dengan membobol Arab 4-0 juga. Shevchenko seperti baru menemukan sepatunya dan bermain menginspirasi timnya. Kalau bisa lebih sabar, Arab bisa digunduli lebih dari 4 seperti ketika dilindas Jerman 8-0 empat tahun lalu di Korea-Jepang.

Lalu Spanyol-Tunisa. Harusnya Spanyol yang perkasa bakal bisa menguasai pertandingan dengan mudah karena Tunisia memang kalah level dan terlihat sedikit repot melawan Arab.

Kenyataannya Spanyol yang dibikin repot. Bahkan sempat tertinggal 1-0 dulu di menit ke 8 lewat gol Jaouhar Mnari. Lantas sampai menit ke 70, Tunisia tetap bisa mempertahankan kemenangan mereka dan membuat pendukung Spanyol menggigiti jari mereka.

Tapi digempur selama hampir sepanjang babak akhirnya membuat pertahanan Tunisia rapuh juga. Raul mematahkan deadlock dengan gol-nya di menit ke 72. Disambung oleh Torres empat menit kemudian dan ditutup juga oleh Torres dengan penalti di menit 90.

Ini di luar dugaan. Spanyol selama ini dikenal sedikit lemah dalam daya juang, mau jungkir balik dan tidak jatuh mentalnya saat tertinggal oleh tim yang bisa dibilang dua level di bawah mereka.

Sekaligus menunjukkan betapa fluktuatifnya Piala Dunia kali ini. Tim yang di pertandingan sebelumnya superior bisa saja melempem di pertandingan berikutnya. Konon bandar judi banyak menang besar di babak penyisihan grup ini.

Kalau Togo versus Swiss, sebenarnya sudah bisa ditenggarai kemenangan Swiss ketika anak-anak Togo yang bermain ngotot saat dilipat Korea menyatakan boikot karena uang bonus lolos ke World Cup tak kunjung muncul di rekening bank mereka. Sudah ada problem internal yang cukup serius.

Hasilnya terlihat di lapangan. Cuma Adebayour saja yang bekerja keras. Terlihat sekali dia berusaha mengajak teman-temannya semangat bermain. Tapi gagal.

Frei dan Barnetta mencetak kemenangan 2-0 buat Swiss. Swiss sendiri bermain lebih berani. Pressing yang cenderung memadatkan lapangan dan bernapaskan bertahan didorong untuk lebih runcing menyerang.


Malam ini masuk ke pertandingan akhir grup. Grup A Jerman-Ekuador keduanya sudah aman. Tapi Ekuador pasti ingin melanjutkan kejutannya atau tidak mau kehilangan momentum para pemainnya yang sedang menanjak. Jerman bisa saja main aman, tapi di grup B ada Inggris dan Swedia. Rasanya punya kesempatan tidak bertemu Inggris lebih dulu di 16 besar rasanya lebih tenang.

Inggris sendiri bakal lawan Swedia. Ini seru. Dugaan gue Eriksson pasti menghindari Jerman yang bisa jadi juara grup A. Caranya dengan jadi juara grup B. Sebab juara grup bertemu dengan runner up grup sebelahnya.

Di grup C, Belanda-Argentina adalah partai yang bisa saja membosankan karena mereka mungkin bakal main safe. Tapi bisa juga dilatari ingin membalas gengsi ketika kalah di Perancis 1998 [Bergkamp mencetak salah satu gol Piala Dunia terbaik sepanjang masa] bakal membuat anak-anak Argentina akan main ngotot.

Grup lainnya bakal seru. Karena perhitungan nilainya sangat variatif. Brasil-Jepang misalnya. Jepang harus menang kalau masih ingin merasakan putaran 16 besar. Apalagi grupnya Italia. Serbu banget.

Siap-siap ah. Begadang jangan begadang....


nb: sabar ya Ma... kamu bebas deh nonton Gilmore Girls kalo siang... :)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home