PSM-Persija
Di partai hidup mati, Juku Eja dan Macan Kemayoran bermain 0-0.
Tanpa Syamsul Chaerudin PSM tetap menggigit. Persija sendiri menekan di menit-menit awal. Rahmad Dharmawan sepertinya menginstruksikan para pemainnya untuk selalu melakukan pergerakan.
Terlihat Roger Batoum dan Oscar Aravena yang terus berganti tempat dan kadang agak turun ke tengah menjemput bola sekaligus menarik bek PSM keluar dari garisnya. Ditambah Marwal Iskandar dan Eric Mebenga menjadi starter sekarang. Bahkan Marwal lebih didorong ke depan untuk menambah tekanan.
Taktik ini lumayan berjalan. Oscar Aravena pun sempat mendapatkan peluang sangat bersih tapi tendangannya menyamping tipis sekali. Ini juga diakibatkan baiknya positioning Syamsidar, hingga menutup ruang tembak Aravena.
Sayang konsistensi serangan itu perlahan berhasil dibalik oleh anak-anak Makassar. Edi Musriza yang menggantikan Syamsul bertipe mengontrol bola. Tidak bergerak lincah macam Syamsul. Peran itu pun diambil Ronald Fagundez dengan baik di lapangan tengah. PSM balik menekan dengan turn over yang tajam. Luciano Olier dan Aldo Barreto juga mulai kembali mengancam barisan belakang Persija.
Akibatnya tempo berlangsung cepat.
Dua sayap Persija juga tetap menggedor. Ortizan Saloussa sempat melepaskan tendangan jarak jauh yang melayang ke sisi kiri gawang Syamsidar. Ismed Sofyan juga kerap naik. Keduanya bergerak lebih kreatif tidak Cuma menyisir pinggir lapangan tapi juga kadang menekuk ke tengah daerah pertahanan PSM.
Namun pertahanan PSM yang sebelumnya dikenal rawan masih sanggup dikoordinir Fernando Andrade dengan baik. Iqbal juga terlihat tidak jiper beradu dengan Roger Batoum yang berfisik lebih besar. Begitu pun dengan Lucas Fernandez. Dia mengunci serangan dari sayap kiri Persija.
Bahkan serangan balik mereka menghasilkan sebuah peluang yang gagal dimanfaatkan oleh Ronald Fagundez.
Babak pertama berakhir 0-0.
Babak kedua pun dimulai dengan PSM dengan gebrakan cepat. Hamka Hamzah masih bisa menahan sergapan cepat kombinasi Luciano Olier dan Aldo Barreto.
Lucas Fernandez cedera dan digantikan Rivai Arsad. Serangan pun silih berganti. Pemain PSM kian meningkatkan serangan. Gelandang muda Irsyad Aras juga menunjukkan determinasinya. Membuat Eric Mebenga dan Alex Brown jadi bergelut di lapangan tengah. Sulit untuk naik membantu tekanan serangan.
Sebuah set piece dari Aldo Barreto nyaris jadi gol. Sayang tidak ada pemain PSM yang menyentuh bola yang melintas di depan Hendro Kartiko itu.
Rapatnya pertahanan PSM, membuat tembakan-tembakan jarak jauh dilepaskan Macan Kematoran. Tendangan Eric Mebenga yang biasanya akurat melesat ke atas. Sementara tendangan datar nan keras dari Alex Brown juga hanya menghasilkan tendangan gawang.
Coach Rahmad pun sepertinya menginstruksikan untuk mengambil resiko menyerang habis. Pemain belakang macam Hamka Hamzah, Abanda Herman diminta untuk lebih berani maju. Lalu dia menarik Alex Brown memasukkan Agus Indra Kurniawan, seorang gelandang serang.
Hasilnya PSM berhasil digiring untuk mundur ke wilayah mereka sendiri. Walau begitu serangan balik PSM tetap merepotkan. Luciano Olier, Irsyad Aras, Ronald Fagundez dan Aldo Barreto membuat Marwal harus turun naik.
Cuma gue melihat, tanpa Syamsul, tidak ada yang dengan gagah merebut bola dan mendiktekan irama permainan. Akibatnya posisi menyerang PSM kerap dengan mudah dibalik jadi bertahan oleh anak-anak Persija. Dan Persija sendiri walau pun sudah penuh variasi tidak punya striker yang maut. Oscar Aravena dan Roger Batoum entah kenapa seperti bermain di bawah formnya.
Gue juga mencatat penampilan kedua kiper cukup baik. Keduanya kerap membuat penyelamatan penting. Tapi Syamsidar membuat keputusan yang nyaris fatal. Ketika dia keluar dari sarang menghadang Eric Mebenga. Tapi Mebenga gagal memanfaatkan peluang itu karena gagal mengoper teman lainnya yang berdiri bebas.
Menuju menit pertengahan, tempo turun karena fisik. Tapi konsentrasi pemain belakang PSM masih cukup tajam. Bahkan berani melakukan jebakan off side.
Lewat sebuah serangan balik, Aldo Barreto pun sempat melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, tapi Hendro Kartiko masih sanggup menangkapnya.
Coach Rahmad pun memasukkan Francis Wawengkang. Ini berarti memang serang habis-habisan. Eric Mebenga ditarik keluar.
Serangan pun tetap silih berganti meski tempo menurun. Coach Rahmad pun kembali menarik Leonard Tupamahu memasukkan Supaham.
Baru dua detik di lapangan Supaham sudah nyaris menusuk kotak penalti. Hingga harus ditarik oleh Iqbal. Kartu kuning buat Iqbal. Sayang tendangan bebas di luar kotak penalti gagal dimanfaatkan Hamka Hamzah.
Meneer Wullems pun sepertinya ingin menambah darah segar dengan menarik Irsyad Aras dan menyusupkan Akmal. Kalau tadi Supaham melakukan gerakan berbahaya, maka Akmal langsung diganjar kartu kuning karena menjegal keras Ortizan yang mencoba menusuk masuk kotak penalti. Tendangan bebas yang diambil Ismed Sofyan pun berbahaya dan sempat lepas dari tangan Syamsidar dan menghasilkan tendangan pojok. Sayang tendangan pojok itu tidak menghasilkan apa-apa.
Tak lama sesudah itu, wasit meniup sempritan terakhirnya hari ini. Tetap 0-0. Persija tetap jadi juru kunci di klasmen. Sementara PSM Makassar ada di posisi ketiga.
Persija yang tadinya diunggulkan juara, mementahkan semua perhitungan banyak orang. Sekarang malah peluangnya menuju semifinal saja kian sempit. Walau pun menang melawan Persmin nanti, Persija hanya mengoleksi nilai 3. Sementara Persekabpas dan PSM sulit untuk bermain mata. Karena bila Persmin menyikat Persija dan mengoleksi nilai 5, maka Laskar Sakera dan Juku Eja jadi bahaya posisinya. Semua tim pun jadi harus menang di partai akhir grup nanti.
Seru!
nb: seru banget Ma... seru!
Tanpa Syamsul Chaerudin PSM tetap menggigit. Persija sendiri menekan di menit-menit awal. Rahmad Dharmawan sepertinya menginstruksikan para pemainnya untuk selalu melakukan pergerakan.
Terlihat Roger Batoum dan Oscar Aravena yang terus berganti tempat dan kadang agak turun ke tengah menjemput bola sekaligus menarik bek PSM keluar dari garisnya. Ditambah Marwal Iskandar dan Eric Mebenga menjadi starter sekarang. Bahkan Marwal lebih didorong ke depan untuk menambah tekanan.
Taktik ini lumayan berjalan. Oscar Aravena pun sempat mendapatkan peluang sangat bersih tapi tendangannya menyamping tipis sekali. Ini juga diakibatkan baiknya positioning Syamsidar, hingga menutup ruang tembak Aravena.
Sayang konsistensi serangan itu perlahan berhasil dibalik oleh anak-anak Makassar. Edi Musriza yang menggantikan Syamsul bertipe mengontrol bola. Tidak bergerak lincah macam Syamsul. Peran itu pun diambil Ronald Fagundez dengan baik di lapangan tengah. PSM balik menekan dengan turn over yang tajam. Luciano Olier dan Aldo Barreto juga mulai kembali mengancam barisan belakang Persija.
Akibatnya tempo berlangsung cepat.
Dua sayap Persija juga tetap menggedor. Ortizan Saloussa sempat melepaskan tendangan jarak jauh yang melayang ke sisi kiri gawang Syamsidar. Ismed Sofyan juga kerap naik. Keduanya bergerak lebih kreatif tidak Cuma menyisir pinggir lapangan tapi juga kadang menekuk ke tengah daerah pertahanan PSM.
Namun pertahanan PSM yang sebelumnya dikenal rawan masih sanggup dikoordinir Fernando Andrade dengan baik. Iqbal juga terlihat tidak jiper beradu dengan Roger Batoum yang berfisik lebih besar. Begitu pun dengan Lucas Fernandez. Dia mengunci serangan dari sayap kiri Persija.
Bahkan serangan balik mereka menghasilkan sebuah peluang yang gagal dimanfaatkan oleh Ronald Fagundez.
Babak pertama berakhir 0-0.
Babak kedua pun dimulai dengan PSM dengan gebrakan cepat. Hamka Hamzah masih bisa menahan sergapan cepat kombinasi Luciano Olier dan Aldo Barreto.
Lucas Fernandez cedera dan digantikan Rivai Arsad. Serangan pun silih berganti. Pemain PSM kian meningkatkan serangan. Gelandang muda Irsyad Aras juga menunjukkan determinasinya. Membuat Eric Mebenga dan Alex Brown jadi bergelut di lapangan tengah. Sulit untuk naik membantu tekanan serangan.
Sebuah set piece dari Aldo Barreto nyaris jadi gol. Sayang tidak ada pemain PSM yang menyentuh bola yang melintas di depan Hendro Kartiko itu.
Rapatnya pertahanan PSM, membuat tembakan-tembakan jarak jauh dilepaskan Macan Kematoran. Tendangan Eric Mebenga yang biasanya akurat melesat ke atas. Sementara tendangan datar nan keras dari Alex Brown juga hanya menghasilkan tendangan gawang.
Coach Rahmad pun sepertinya menginstruksikan untuk mengambil resiko menyerang habis. Pemain belakang macam Hamka Hamzah, Abanda Herman diminta untuk lebih berani maju. Lalu dia menarik Alex Brown memasukkan Agus Indra Kurniawan, seorang gelandang serang.
Hasilnya PSM berhasil digiring untuk mundur ke wilayah mereka sendiri. Walau begitu serangan balik PSM tetap merepotkan. Luciano Olier, Irsyad Aras, Ronald Fagundez dan Aldo Barreto membuat Marwal harus turun naik.
Cuma gue melihat, tanpa Syamsul, tidak ada yang dengan gagah merebut bola dan mendiktekan irama permainan. Akibatnya posisi menyerang PSM kerap dengan mudah dibalik jadi bertahan oleh anak-anak Persija. Dan Persija sendiri walau pun sudah penuh variasi tidak punya striker yang maut. Oscar Aravena dan Roger Batoum entah kenapa seperti bermain di bawah formnya.
Gue juga mencatat penampilan kedua kiper cukup baik. Keduanya kerap membuat penyelamatan penting. Tapi Syamsidar membuat keputusan yang nyaris fatal. Ketika dia keluar dari sarang menghadang Eric Mebenga. Tapi Mebenga gagal memanfaatkan peluang itu karena gagal mengoper teman lainnya yang berdiri bebas.
Menuju menit pertengahan, tempo turun karena fisik. Tapi konsentrasi pemain belakang PSM masih cukup tajam. Bahkan berani melakukan jebakan off side.
Lewat sebuah serangan balik, Aldo Barreto pun sempat melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, tapi Hendro Kartiko masih sanggup menangkapnya.
Coach Rahmad pun memasukkan Francis Wawengkang. Ini berarti memang serang habis-habisan. Eric Mebenga ditarik keluar.
Serangan pun tetap silih berganti meski tempo menurun. Coach Rahmad pun kembali menarik Leonard Tupamahu memasukkan Supaham.
Baru dua detik di lapangan Supaham sudah nyaris menusuk kotak penalti. Hingga harus ditarik oleh Iqbal. Kartu kuning buat Iqbal. Sayang tendangan bebas di luar kotak penalti gagal dimanfaatkan Hamka Hamzah.
Meneer Wullems pun sepertinya ingin menambah darah segar dengan menarik Irsyad Aras dan menyusupkan Akmal. Kalau tadi Supaham melakukan gerakan berbahaya, maka Akmal langsung diganjar kartu kuning karena menjegal keras Ortizan yang mencoba menusuk masuk kotak penalti. Tendangan bebas yang diambil Ismed Sofyan pun berbahaya dan sempat lepas dari tangan Syamsidar dan menghasilkan tendangan pojok. Sayang tendangan pojok itu tidak menghasilkan apa-apa.
Tak lama sesudah itu, wasit meniup sempritan terakhirnya hari ini. Tetap 0-0. Persija tetap jadi juru kunci di klasmen. Sementara PSM Makassar ada di posisi ketiga.
Persija yang tadinya diunggulkan juara, mementahkan semua perhitungan banyak orang. Sekarang malah peluangnya menuju semifinal saja kian sempit. Walau pun menang melawan Persmin nanti, Persija hanya mengoleksi nilai 3. Sementara Persekabpas dan PSM sulit untuk bermain mata. Karena bila Persmin menyikat Persija dan mengoleksi nilai 5, maka Laskar Sakera dan Juku Eja jadi bahaya posisinya. Semua tim pun jadi harus menang di partai akhir grup nanti.
Seru!
nb: seru banget Ma... seru!
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home