Wednesday, July 19, 2006

Persmin-Persekabpas

Pertandingan yang seru. Sangat seru. Hasilnya imbang 2-2. Adu taktik, semangat dan konsentrasi membumbui pertarungan Laskar Mangunis versus Laskar Sakera ini.

Sejak dari kick off awal, gue melihat Djoko Malis menginstruksikan pemain Persmin untuk menunggu. Kalau pun memegang bola, maka yang dilakukan adalah memegang bola dengan tenang sambil mencari celah.

Persmin sendiri beruntung bisa mencuri gol di menit ke 4. Lewat sebuah set piece tendangan bebas, Eugene Gray kembali mencetak gol. Awalnya sundulan Gray membentur gawang atas. Lalu muntahannya masih bisa dia manfaatkan jadi gol. Gawang Ronny Tri pun bobol.

Subangkit tidak menurunkan Ahmad Nurosadi sepertinya karena banyaknya blunder yang dilakukan kiper itu. Sekarang dia mempercayakan gawang Persekabpas pada Ronny Tri. Persmin sendiri juga mengganti kipernya. Kali ini Sukirmanto digantikan oleh Hendra Pandeynuwu yang bermain gemilang.

Persekabpas sendiri berusaha untuk menekan setelah ketinggalan. Namun taktik zona marking yang dicampur oleh man to man yang dijalankan Persmin sukses. Terutama permainan Djet Donald Laa'ala. Dia jadi raja di kotak penalinya sendiri. Menutup setiap peluang Persikabpas. Etoga juga bermain taktis. Ditambah Hendra Pandeynuwu yang terbang ke sana-kemari menyelamatkan gawangnya.

Sebuah peluang dari Jordie Kartiko disergap oleh Hendra dengan berani. Hasil serangan yang dibangun oleh Siswanto. Persekabpas sendiri terus melakukan variasi serangan. Tapi begitu masuk ke garis permainan Persmin, anak-anak Minahasa langsung menjepit. Zah Rahan selalu ditekan minimal oleh dua orang pemain hingga dia sulit berkreasi.

Persekapbas terus menekan. Namun lewat sebuah serangan balik yang simpel dan taktis, Daniel Campos mencetak gol cantik dari luar kotak penalti. Memanfaatkan celah pertahanan Persekabpas.

Posisi 2-0 pun bertahan hingga babak pertama habis.

Babak kedua, Persekabpas langsung mengurung. Kasan Soleh dari kiri. Siswanto menusuk dari kanan atau kadang dia juga muncul di kiri. Joni Budiarto, Jordie Kartiko dan Zah Rahan menggempur dari tengah. Sementara Alfredo Figuera praktis terkunci.

Tapi Djet Donald terus memblok serangan itu. Dia menggalang pemain-pemain lain untuk terus terjaga dan siap. Djet sendiri merupakan saudara Frely Laa'ala. Bek cemerlang dari Persiba. Hm, Laa'ala bersaudara, mengingatkan gue sama Neville brothers. :)

Djoko Malis menarik Basri Salam dan memasukkan Jalaludin. Bek yang lebih segar. Sementara Subangkit menarik Joni Budiarto dan memasukkan Junaidi. Formasi Persekabpas pun berubah dari 451 menjadi 442. Karena Junaidi adalah striker.

Gempuran pasukan berbaju oranye itu pun makin keras.

Yongky Rantung, bek Persmin sampai harus diganjar kartu karena mengganjal Kasan Soleh. Etoga juga begitu, hingga pada saat melawan Persija di partai terakhir dia tidak bisa bermain.

Persmin masih mencoba serangan balik. Sebuah kesempatan terbuka saat Daniel Campos. Sayang tendangan Campos lemah dan mudah disergap Ronny Tri.

Persekabpas terus menggempur. Sementara Jorge Tolde, play maker Persmin ditarik keluar dan digantikan Akbar Rasyid. Pemain ini berhasil menciptakan lagi serangan balik tapi kembali Campos sulit memanfaatkan peluang.

Sementara itu serangan balik menjanjikan Persekabpas lewat Siswanto masih membentur Djet Donald. Zah Rahan juga diblok oleh Djet Donald. Ketika Rahan berhasil menusuk dari sisi kiri Persmin.

Pemain Persekabpas sempat terlihat seperti frustrasi.

Namun konsentrasi para pemain belakang Persmin pun mencapai batasnya. Saat menit-menit bergulir cepat menuju detik akhir pertandingan.

Terutama ketika Djoko Malis tidak melakukan instruksi baru di tengah situasi kritis itu. Persmin terlalu menunggu di garis pertahanan. Pressing di lapangan tengah mengendur. Akibatnya Persekabpas begitu mudah membombardirkan serangan. Kalau saja bola coba direbut di tengah mungkin hasil 2-0 bisa dipertahankan Persmin.

Di menit-menit mencemaskan, akhirnya Zah Rahan kembali jadi pahlawan. Beberapa saat setelah offical mengangkat papan penunjuk pertambahan waktu. Lewat sebuah screamage dia mencetak gol. Tendangannya menyentuh kaki pemain belakang Persmin yang menumpuk di depan gawang hingga Hendra salah langkah dalam membaca bola.

Lalu dua menit kemudian, lewat sisi kanan Persmin, bek Supriyadi naik menyerang dan mengirimkan umpan crossing yang matang. Ahmad Junaidi yang tak terkawal melakukan sundulan terukur mengecoh Hendra Pandeynuwu. Rubahan strategi yang dilakukan Subangkit pun maksimal.

Stadion Tri Dharma pun pecah oleh kelegaan Sakera Mania. Sosok mirip Jin Tomang yang berdiri dekat atap bench PErsekabpas pun menggeletak lega. Sosok ini adalah seorang laki-laki tambun bertelanjang dada yang mengecat seluruh tubuhnya dengan warna putih. Dia selalu hadir saat Persekabpas berlaga.

Posisi klasmen saat ini menunjukkan Persekabpas sebagai pemimpin grup Gresik dengan nilai 4. Sementara Persmin mengoleksi 2 poin dari hasil 2 kali seri.

Nanti pada saat melawan PSM, Persekapbas pun hanya butuh seri untuk melaju ke semifinal. Sementara Persmin akan berhadapan dengan pertarungan hidup mati dengan Persija.

Persija sendiri sudah akan hidup mati duluan dengan PSM sebentar lagi.

Udah dulu deh. Maghrib nih.


nb: seru nih Ma... nggak kalah sama Piala Dunia... :D

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home