Tuesday, July 18, 2006

Dari Solo

PSIS menjegal Arema.

Arema lebih difavoritkan dalam 8 besar kali ini. Tapi penguasaan lapangan tengah yang lebih baik membuat PSIS unggul.

Tampil tanpa jenderal Putu Gede membuat lapangan tengah Arema dikuasai playmaker PSIS Hernan Ortiz.

Pertandingan sendiri berlangsung sedikit tidak enak karena kondisi lapangan yang buruk dan tidak rata. Banyak sekali umpang datar yang alirannya menjadi keriting dan sulit dikontrol.

Ini membuat permainan Arema yang cenderung memainkan aliran datar jadi sedikit terhambat. Pemain PSIS jauh lebih cerdik dengan memainkan bola setinggi paha dikombinasi dengan satu dua sentuhan.

Pada babak pertama ball possession nyaris rata. PSIS unggul tipis. Hanya saja beberapa kali serangan balik PSIS jauh lebih efektif. Ada satu kesempatan hasil kreasi Ortiz yang terbuang karena Khusnul Yakin kurang tenang.

Serangan Arema sendiri akhirnya mencoba lewat sayap melalui Alexander Pulalo, sayap kiri veteran mereka. Sayang di sayap kanan tidak ada kereta cepat Erol FX Iba yang tidak bisa bermain. Meski gue mencatat permainan Firman Utina tetap memikat. Dia terus bergerak dan berbahaya. Ada lagi Franco Hita, pemain berambut ala Indian ini, juga berusaha menggedor. Cuma kadang gerakannya lebih sering emosional. Hingga sengatannya sering mentah sendiri.

Namun serangan dari sayap itu sulit sekali menembus masuk karena kiper PSIS I Komang Putra bermain dengan awan yang cerah. Dengan berani dia keluar dari sarang dan memetik bola.

Serangan PSIS sendiri sering mentah karena striker-kapten De Porras bermain sangat salon. Gue kurang suka melihat gayanya yang cenderung stylish. Kadang suka mementahkan serangan bersemangat anak-anak Solo.

Babak pertama pun berakhir 0-0.

Di babak kedua, PSIS berusaha memegang bola lebih lama dan mengincar kesempatan. Bonggo Pribadi, pelatih PSIS, mengeluarkan Khusnul Yakin dan memasukkan Imral Usman. Gedoran makin keras. Ortiz juga terus terjaga permainannya. Mengatur serangan dari lapangan tengah.

Sekitar di menit 80, PSIS mendapat freekick di luar kotak penalti Arema. Harri Salisburi yang mengambil dan mengarahkan langsung ke gawang. Kiper Arema, Ahmad Kurniawan maju dan melakukan blunder. Bolanya terlepas dan disambar Ortiz dengan baik. Skor berubah 1-0 buat PSIS.

Benny Dollo mencoba memasukkan striker Marthen Thao dan menarik bek Warsidi. Thao cukup eksplosif dan tajam. Tapi PSIS sudah menumpukkan pemain di garis pertahanan. Sulit ditembus. Sebuah peluang emas berhasil ditangkap sempurna oleh I Komang Putra.

PSIS pun membuka peluangnya untuk ke semifinal. Dan Arema pun jadi berada di pinggir jurang. PSIS akan menghadapi Persik yang penuh perhitungan. Sementara Arema akan ditunggu Persiba yang selalu mengejutkan siapa saja.

Itu dulu. Pertandingan Persiba dan Persik masih belum dipentaskan saat ini ditulis.


nb: boleh berangkat ke semifinal dan final ya Ma... :)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home