Cantik Itu Luka
Gue ngerti banget apa maksud Eka Kurniawan. In a silghtly different way.
Gue memutuskan masuk salon kemaren. Awalnya buat motong rambut yang emang udah nggak karuan. Tapi saat mengingat Umma melakukan berbagai perawatan [lulur dan sebagainya], gue nggak enak hati. Akhirnya gue mengambil keputusan melakukan sesuatu yang belum pernah gue lakukan seumur hidup: facial.
Yah minimal, kalo nggak lulur, muka rada bersih lah. Setelah dipijat dan diberi lulur, muka rasanya seger juga. Kepikir juga buat balik lagi kamis. Tapi begitu si Mbaknya datang bawa semacam besi kecil, pikiran itu hangus total.
Kenapa? One word: SAKIT.
Sampe keluar airmata. Sinting.
Cantik itu memang luka ternyata.
oh, ya. Lima hari lagi gue nikah. Fiuuuhhhh.....
nb: liat pengorbanan saya ya... :)
Gue memutuskan masuk salon kemaren. Awalnya buat motong rambut yang emang udah nggak karuan. Tapi saat mengingat Umma melakukan berbagai perawatan [lulur dan sebagainya], gue nggak enak hati. Akhirnya gue mengambil keputusan melakukan sesuatu yang belum pernah gue lakukan seumur hidup: facial.
Yah minimal, kalo nggak lulur, muka rada bersih lah. Setelah dipijat dan diberi lulur, muka rasanya seger juga. Kepikir juga buat balik lagi kamis. Tapi begitu si Mbaknya datang bawa semacam besi kecil, pikiran itu hangus total.
Kenapa? One word: SAKIT.
Sampe keluar airmata. Sinting.
Cantik itu memang luka ternyata.
oh, ya. Lima hari lagi gue nikah. Fiuuuhhhh.....
nb: liat pengorbanan saya ya... :)
4 Comments:
selain LUKA, Cantik itu MAHAL ya, ris? hehe
mungkin, komen mahal itu bakal keluar setelah dua tiga bulan kawin fred. setelah menimbang harga lipstik dan pupur... :D
walaah...lama saya tak berkunjung tauk2 besok udah mo merit :D
Met yeee :D
beauty needs pain
even a poet needs pain
enoy all the pain in the world
to make you and things more beautiful
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home