Tuesday, December 13, 2005

Company

Gue resign, gue diminta pergi.

Seperti dalam film Good Company, perusahaan besar memang bisa jadi sangat 'ajaib'. Contohnya perusahaan tempat majalah TK gue bernaung. Majalah yang gue bidani dari sangat awal dan sekarang ditinggal oleh para punggawanya menuju tempat yang menjanjikan hal lebih seru dan menantang. Per 31 Desember, kami selesai menunaikan masa bakti kami.

Gue rasa itu sebuah fase yang baik. Apalagi gue dan teman-teman memiliki niat baik dengan mencari pengganti posisi masing-masing. Cukup cepat kami udah mengajukan calon-calon pegawai baru yang siap dinego permintaan gajinya. Ditambah niat baik untuk masih membantu tim redaksi baru mengerjakan edisi Februari.

Tapi niat baik itu terlindas oleh kekesalan para petinggi yang melihat kami muncul di marketing gathering tempat main yang baru. Saat muncul hari Jumat siang, gue melihat anak-anak sibuk beres-beres. Ternyata hari itu juga, 21 hari lagi dari hari resign, kami diminta keluar dan membawa barang-barang kami. Intinya hari terakhir kami adalah hari Jumat itu. Begitu pesan dari petinggi perusahaan.

Waw. Konon gaji kami pun bakal dipotong. Disesuaikan dengan tanggal hari Jumat itu. Well, gue mencium kerancuan. Status gue sama anak-anak apa nih? Resign apa dipecat? Kalo dipecat berarti dapet pesangon dong. Kalo resign ya harusnya nanti akhir bulan. Saat sore harinya, anak-anak mendapati semua komputer kami sudah diganti password-nya. Bahkan satpam mendapat instruksi untuk tidak membiarkan kami masuk ke gedung lagi. Untuk sekedar berkunjung sekali pun. Sekali lagi, waw.

Ada yang bilang petinggi marah karena kami pindah ke kompetitor. Hm, bukannya ini biasa ya terjadi di dunia bisnis. Saling bajak. etc. Dan mau pindah kemana itu adalah hak gue. Udahlah. Yang jelas kami masuk gedung itu sebagai rockstar [karena banyak tingkah, ngelawan dan selalu berisik], keluar pun masih tetap jadi rockstar!

nb: santai Ma, rejeki nggak kemana....

5 Comments:

Blogger adhitya said...

benarkah isu yang gue dengar bahwa elo pindah ke majalah yang akan sangat menggemparkan indonesia? hehehe. Oi, there's something on my blog for you. Rgds.

4:12 AM  
Blogger aris said...

heh? denger isu darimana dhit?

4:20 AM  
Blogger Vaye said...

halu salam kenal.
weleh ternyata ada juga kantor yg punya petinggi yang klauannya minus kayak gitu sama duong sama kantor ane.
malahan yg resign pake di tuntut segala ke pengadilan...
boleh tuh dijadiin inspirasi buat pelem judulnya "ga niat jatuh, tertimpa tangga" he he he

12:27 PM  
Blogger adhitya said...

Wah ris, kalo yang namanya pindah ke kompetitor sih memang gitu ris dan wajar, Ini demi security perusahaaan. bayangin aja elo punya company. Sewajarnya staff elo megang data2 sensitif seperti nama2 klien dan harga2 klien itu.

Kemudian staff elo resign. Itu sih normal. tapi kalo kita tau dia pindah ke kompetitor, company gue sih gak ngebiarin staff itu tinggal 1 jam lebih lama dalam kantor. namanya juga pindah ke competitor. Kalo resign normal sih, 30 hari prior notice memang apply. Tapi kalo pindah ke competitor, siapa yang tahu? bisa aja kita malah sediain 30 hari untuk si staff ngeburn semua data klien ke dalam cd. selama 30 harui pula.

Gitu ris logika. Tapi santai lah. rejeki gak ke mana ris dan insya allah kita akan selalu lebih berkembang di tempat berikutnya. After all, kita pergi ke sana karena kita memang ingin kan pergi ke sana.

4:53 PM  
Anonymous Anonymous said...

stujuh! rejaki gak akan kmana, merdeka mas!

9:49 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home