Wednesday, November 16, 2005

Dreams Come True

Well, mungkin ini cuma buat gue. Pencapaian yang mungkin kecil buat orang lain. Tapi tiap orang memang mesti punya mimpi yang harus dia capai.

Tiga tahun terakhir adalah masa-masa ajaib gue. Dulu mimpi bikin film. Kejadian. Dulu mimpi bisa ngereview dan hidup dari nonton film. Kejadian. Terus kepikiran nyoba-nyoba jadi produser. Hampir kejadian. Lagi proses.

Dan tadi pagi, di atas TV mimpi gue satu lagi jadi kenyataan. Novel dengan nama gue tertulis sebagai penulisnya teronggok dengan manis. Hasil kiriman dari penerbitnya. Ya, novel gue udah cetak. Norak mungkin. Tapi gue seneng banget. Dari umur 8 tahun nulis, akhirnya ada juga yang tercetak secara massal. Kalo skenario kan tidak tercetak tapi tervisualkan.

Nggak bagus mungkin itu novel. Biasa aja. Bahkan bisa jadi bakal ada yang bilang jelek. Tapi gue sebagai kreator mengharapkan respon. Karena berarti dibaca. Buat gue sebuah karya standardnya akan mengalami tiga hal. Dibilang bagus, jelek atau didiamkan. Hal yang terakhir adalah yang paling tidak gue pingin.

Tapi keberadaan novel itu menunjukkan satu hal. Hasil dari konsistensi gue. That's way everybody should have a dream. Buat ngecek konsistensi. Atau coba cek lagi mimpi-mimpi kalian. Kadang kita suka nggak sadar kalo ternyata ada banyak mimpi kita yang dikasih jalan buat jadi kenyataan. Dan inilah buat gue elemen terpenting dari usaha jungkir balik mewujudkan impian kita: jadi tanda belajar bersyukur.

So dream on, people!

nb: dan insya Allah, sebagai pembuka langkah 2006, satu lagi mimpi gue bakal jadi kenyataan: punya istri. amin.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home