Young Lover
Tanggal 22 kemaren gue mampir ke sebuah pensi anak-anak SMU 6 JKT di Plaza Barat Senayan. Pesta yang lumayan edan buat ukuran anak sekolah. Burung ngasih kabar biayanya sekitar 580 juta. Edan. Kasih ke gue bisa jadi film layar lebar satu tuh...
Tapi yang menarik bukan biayanya atau kemampuan mereka mengundang Keith Martin ke sebuah pentas sekolahan. Terlepas dari apakah memang kualitas Keith Martin yang bukan kelas kakap, lain cerita lagi. Mata gue jelalatan melihat kondisi visual yang lumayan menyegarkan. Cakep-cakep amat yak anak sekarang... Mulus-mulus dan kinclong. Katanya matahari makin panas, radiasi makin gaswat. Bohong nih...
Lalu Keith Martin naik panggung. Minus one. Nyanyiin lagu-lagu sendiri dan beberapa lagu angkatan gue kayak Boyz II Men dan Richard Marx. Penampilannya sih biasa aja. Yang memikat gue adalah pasangan-pasangan muda yang saling pelukan menyanyikan lirik ke telinga pasangan masing-masing.
Lirik-lirik macam "I'll make love to you..." sampai "Now and Forever, I'll be your man..." dibisikkan dengan mesra. Dan lebih hebatnya lagi dengan sorot mata penuh keyakinan. Alah, alah. Gue senyum-senyum sendiri. Sori, bukan ngiri. Tapi melihat umur mereka yang paling jauh nyampe angka 16 bikin gemas. Konsep 'forever' rasanya masih terlalu jauh ya buat mereka. Huhuhuu...
Santai aja dulu Mas, Mbak. Jalan masih jauh bukan?
Eh, jangan-jangan emang gue yang ngiri ya. Atau emang ada spirit yang beda bagi young love kayak mereka dengan gue yang udah karatan begini?
Tapi sebenernya sih gue cuma sedikit concern aja sama anak-anak sekarang yang ngeliat konsep pacaran sebagai sebuah ikatan yang lekhal [legal logat sunda] dan mengikat sekali. Seolah-olah ada tanggung jawab berat yang diemban. Suka berlebihan. Gue ngomong begini karena ada sepupu gue yang masih SMU. Cewek pula. Suka khawatir jadinya.
Ah, bisa jadi ini emang persoalan gap yang klasik itu. Sebab dulu gue kalo diinget-inget juga kayak mereka.
Shit. I'm getting old...
nb: oh ya yang nulis ini juga jomblo kering karatan dengan rekor 6 tahun. Makin nggak objektif kan jadinya? :D
Tapi yang menarik bukan biayanya atau kemampuan mereka mengundang Keith Martin ke sebuah pentas sekolahan. Terlepas dari apakah memang kualitas Keith Martin yang bukan kelas kakap, lain cerita lagi. Mata gue jelalatan melihat kondisi visual yang lumayan menyegarkan. Cakep-cakep amat yak anak sekarang... Mulus-mulus dan kinclong. Katanya matahari makin panas, radiasi makin gaswat. Bohong nih...
Lalu Keith Martin naik panggung. Minus one. Nyanyiin lagu-lagu sendiri dan beberapa lagu angkatan gue kayak Boyz II Men dan Richard Marx. Penampilannya sih biasa aja. Yang memikat gue adalah pasangan-pasangan muda yang saling pelukan menyanyikan lirik ke telinga pasangan masing-masing.
Lirik-lirik macam "I'll make love to you..." sampai "Now and Forever, I'll be your man..." dibisikkan dengan mesra. Dan lebih hebatnya lagi dengan sorot mata penuh keyakinan. Alah, alah. Gue senyum-senyum sendiri. Sori, bukan ngiri. Tapi melihat umur mereka yang paling jauh nyampe angka 16 bikin gemas. Konsep 'forever' rasanya masih terlalu jauh ya buat mereka. Huhuhuu...
Santai aja dulu Mas, Mbak. Jalan masih jauh bukan?
Eh, jangan-jangan emang gue yang ngiri ya. Atau emang ada spirit yang beda bagi young love kayak mereka dengan gue yang udah karatan begini?
Tapi sebenernya sih gue cuma sedikit concern aja sama anak-anak sekarang yang ngeliat konsep pacaran sebagai sebuah ikatan yang lekhal [legal logat sunda] dan mengikat sekali. Seolah-olah ada tanggung jawab berat yang diemban. Suka berlebihan. Gue ngomong begini karena ada sepupu gue yang masih SMU. Cewek pula. Suka khawatir jadinya.
Ah, bisa jadi ini emang persoalan gap yang klasik itu. Sebab dulu gue kalo diinget-inget juga kayak mereka.
Shit. I'm getting old...
nb: oh ya yang nulis ini juga jomblo kering karatan dengan rekor 6 tahun. Makin nggak objektif kan jadinya? :D
2 Comments:
Benar, mungkin bukan iri. Tapi, bisa jadi karena seorang Salman Aristo juga sedang jatuh cinta! Hayo ngaku! "Jangan berkata tidak, bila kau jatuh cinta. Terus terang sajalah, buat apa berdusta. Cinta itu anugerah, maka berbahagialah. Sebab kita sengsara bila tak punya cinta!" Hahaha.
Ah, seperti biasa. Soleh selalu sok you know nih... :)
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home